1. Bidai Bahan pembidaian yang tepat untuk cedera. Berikut adalah empat kategori umum bidai. Bidai tidak kaku dan halus: bantal, selimut, kain mitela, kain gendong, dan kain selendang. Bidai semi kaku dan sangat kaku: aluminium, papan kayu, plastik yang dapat dilengkungkan, plaster, serat kaca, dan bidai vakum.Bidai harus cukup panjang. Pada kasus patah tulang: Melewati sendi yang ada di pangkal dan ujung tulang yang patah. Pada kasus cedera sendi: Mencapai dua tulang yang mengapit sendi yang cedera. · Bidai harus cukup kuat untuk menghindari gerakan pada bagian yang patah tulang atau sendi yang cedera, namun tidak mengganggu sirkulasi.
dari splint yang cocock untuk traksi ekstremitas bawah, tetapi harus hati-hati dan teliti untuk mencegah tarikan yang terlau besar sehingga dapat menyebabkan gangguan sirkulasi kaki. Metode Membidai: • Melepaskan aksesoris (bila kaki lepaskan sepatu) • Menentukan jumlah dan ukuran bidai (diukur terlebih dahulu)
Mencegah terjadi pergeseran pada bagian ujung tulang yang patah; Mengurangi akan terjadinya cedera pada bagian tulang yang patah; Memberikan istirahat pada bagian tulang yang patah, sehingga mengurangi rasa nyeri pada tulang; Ada 4 jenis bidai untuk patah tulang: Bidai Keras Kayu (kulit kayu) yang dilekatkan pd tangan atau kaki yang terkilir atau patah. GERIBIK. 1 jalinan bilah (rotan, bambu) sebagai kerai (untuk tikar, tirai, penutup pintu belat, dsb); 2 jalinan bilah bambu (kulit kayu randu dsb) untuk membalut tangan patah dsb. ANGKAT. Balut bidai adalah jalinan bilah (rotan, bambu) sebagai kerai (untuk tikar, tirai penutup pintu, belat, dsb) atau jalinan bilah bambu (kulit kayu randu dsb) untuk membalut tangan patah dsb. 1. Memperrtahankan posisi bagian tulang yang patah agar tidak bergerak. 2. Memberikan tekanan.