Penggalianpasir besi di daerah Cipatujah beberapa tahun kemarin mengakibatkan kerusakan lingkungan. Cara untuk mengembalikan kerusakan yang telah terjadi adalah A. menggali di lokasi lain yang belum eksplor dengan cara membabad hutan mangroove B. mengalirkan air limbah asam yang dihasilkan dari kegiatan penambangan ke sungai
Tasikmalaya, 26/5 ANTARA - Aktivitas penambangan pasir besi di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjauhi kawasan pantai untuk menghindari terjadinya kerusakan lingkungan, meskipun penambangan tersebut masih terlihat di pesisir pantai. Manager Operasional PT GMR sebuah perusahaan di bidang pertambangan pasir besi, Ari Agus kepada wartawan, Kamis mengatakan proyeknya membuka lahan pertambangan jauh dari pantai atau di tanah pertanian warga untuk menghindari kerusakan di pesisir pantai. Selama ini terjadinya protes aktivitas penambangan pasir di Tasikmalaya oleh sebagian warga, kata Ari, lebih ditujukan pada penambangan pasir besi yang berada di kawasan pantai. "Makanya kita lebih baik mengeksplorasi tanah yang ada kandungan pasir besi di pedalaman jauh dari pantai," kata Ari. Lokasi penambangan pasir besi jauh dari kawasan pantai, kata Ari, dilakukan sesuai prosedur dengan pengolahan tanah melalui beberapa tahapan sehingga tidak merusak lingkungan di lokasi penambangan. Ia menjelaskan pertama yang harus dilakukan mengambil "top soil" atau penggalian permukaan tanah untuk dipindahkan ke dataran tanah ditempat berbeda. Setelah terlihat ada kandungan pasir besi, kata Ari, langsung dilakukan penambangan hingga selesai dan selanjutnya dilakukan reklamasi atau menutup kembali kawasan penambangan dengan tanah yang sebelumnya ada dipermukaan atas. "Sehingga lahan yang sudah dilakukan penambangan dapat berfungsi kembali, untuk dijadikan lahan pertanian meskipun ada penurunan tanah, tapi tidak merusak lingkungan," katanya. Sementara itu terkait adanya kandungan uranium pada pasir besi di Kecamatan Cipatujah, kata Ari, memang ada namun besarannya sekitar 7 hingga 8 persen sehingga dinilai rendah sekali. Kecuali, kata dia, jika kandungannya sudah mencapai lebih dari 10 persen dari hasil penggalian pasir besi tentu perusahaan tidak menjual pasir besi, melainkan kandungan uraniumnya. "Pasir besi ada uraniumnya cuma 7 sampai 8 persen, rendah sekali, tidak terlalu bahaya, kalau sudah 10 persen kita jual uranium saja gak usah pasir besinya," katanya.***5*** Feri P
Pasirbesi dipandang sebagai perlindungan bagi lahan ketika berhadapan dengan air laut. Sebelumnya telah dilakukan penggalian di desa Bumi Harjo. Pasir di daerah pertanian sedikit demi sedikit mengalami pergeseran menuju lokasi penggalian. Akibatnya sawah petani terkena ombak laut secara langsung dan mengalami penurunan kualitas hasil pertanian.
Aktivitas tambang pasir besi di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Beberapa permasalahan pasca penambangan pasir besi yaitu; rusaknya ekosistem, kondisi lahan yang rusak, pemukiman penduduk terganggu polusi, rusaknya prasarana transportasi dan terjadi konflik di masyarakat. Kondisi pantai pasca penambangan pasir besi saat ini sudah mengalami perubahan, beberapa kawasan telah di manfaatkan untuk budidaya udang vannamei. Diperlukan zonifikasi kawasan pemanfaatan lahan pantai pasca penambangan pasir besi untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul akibat aktivitas penambangan pasir besi. Metode penelitian ini adalah Deskriptif Survey, teknik pengumpulan data melaui survey lapangan, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Analisis data dilakukan melalui Pemetaan Kawasan Pantai Cipatujah dengan mengklasifikasikan kawasan menjadi tiga zona utama berdasarkan karakteristik aktivitas masayarakat dan potensi setiap kawasan pantai pasca penambangan pasir besi. Lokasi Penelitian di Kawasan Pantai Selatan yang berada di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Hasil Penelitian menunjukkan zonasi kawasan reklamasi lahan pasca penambangan pair besi di Kecamatan Cipatujah dibagi menjadi 3 Zona diantaranya Zona I merupakann zona kawasan budidaya udang vannamei, Zona II Zona Kawasan Pariwisata, Zona III zona kawasan konservasi. Kata Kunci Zonasi, Reklamasi lahan, Pasir Besi Iron sand mining activities at Cipatujah Beach Tasikmalaya District have a negative impact on the environment. Some problems post iron sand mining are; damage to the ecosystem, damaged land conditions, pollution of the population, damage to transportation infrastructure and conflict in the community. The condition of the coast after iron sand mining has changed, some areas have been utilized for Vannamei shrimp cultivation. Zonification of coastal land use areas is needed after iron sand mining to minimise the negative impacts arising from iron sand mining activities. The method used in this study is a descriptive survey method with data collection techniques used in field surveys, interviews, documentation studies and literature studies. Data analysis was carried out through Mapping the Cipatujah Coast Area by classifying the area into three main zones based on the characteristics of community activities and the potential of each coastal area after iron sand mining. Research Sites on the South Coast in the Cipatujah District of Tasikmalaya Regency. The results showed zoning of the land reclamation area after iron pair mining in Cipatujah subdistrict was divided into 3 zones including Zone I zone of Vannamei shrimp cultivation area, Zone II Tourism Zone, and Zone III zone of ecological conservation. Keywords Zoning, land reclamation, Sand, Mining, Coastal Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... Dinamika geografis, demografis, sosiologis, meteorologis dan klimatologis Indonesia selain menjadikan Indonesia kaya akan sumber daya alam, namun juga menjadikan Indonesia rawan terhadap bencana alam, non alam, dan sosial. Kondisi ini dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium Rahmad, 2019 untuk menghasilkan tenaga ahli, pengetahuan dan teknologi kebencanaan di Indonesia. Rusilowati, Binadja, & Mulyani, 2012. ...The actual geographic learning resources are found in the field, that the field takes an important role in Geography studies with its function as a laboratory. In the field, students can understand the true conditions about Geography studies directly. Galunggung volcano was located in Tasikmalaya, West Java, Indonesia. It has potential aspect to be developed into a laboratory for Geography studies. The purpose of this study is to identify the potential possessed by the Galunggung mountain area as a Geography education laboratory. The step carried out in the Galunggung area analysis are Delineation of the Galunggung volcano area using Satellite Maps and Images, data obtained by field surveys which are identified descriptively. Utilization of the Mount Galunggung Area as a field laboratory can help students to gain deeper understanding about the study in a more realistic situation. Mount Galunggung has the potential to be developed into a Geography Education Laboratory based on studies; hydrosphere, lithosphere, biosphere, anthroposphere, and atmosphere. Evaluation of environment-based learning is carried out thoroughly during the learning process and after learning is nano dan komposisinya yang berkaitan dengan sifat magnetik telah dipelajari dengan High Resolution Transmission Electron Microscope HRTEM, Scanning Electron Microscopy Energy Dispersive Spectroscopy SEM-EDS dan Vibrating Sample Magnetometer VSM pada serbuk pasir besi sebelum dan sesudah ultrasonifikasi. Telah diketahui adanya dua fasa utama Fe3O4 dan FeTiO3 dengan fasa minor Al2O3, MgO dan SiO2 pada sampel tanpa perlakuan berdasarkan pengamatan dengan SEM-EDS. Sedangkan hasil pengamatan dengan HRTEM dapat dikonfirmasi adanya nanograin Fe3O4 dan FeTiO3 dengan diameter sekitar 10 nm pada serbuk pra-ultrasonik. Peningkatan nilai saturasi magnetik Ms = 32,3 emu /gram, 34,5 emu/gram dan 46,4 emu/gr masing-masing untuk cuplikan pra-ultrasonik dan ulrasonifikasi selama 10 menit dan 30 menit, sedangkan medan koersif magnet Hc dari 100,5 Oe menjadi 112,5 of Ecotourism Development in Tasikmalaya DistrictS FadjarajaniN HendriawanR AsariFadjarajani, S., Hendriawan, N., & Asari, R. 2019. Modeling of Ecotourism Development in Tasikmalaya District, West Java Vol. 306, pp. 112-115.Pengaruh Pengangkatan dan Perubahan Pola Sedimentasi terhadapH KurnioM A MustafaU KamiludinKurnio, H., Mustafa, M. A., & Kamiludin, U. 2015. Pengaruh Pengangkatan dan Perubahan Pola Sedimentasi terhadap Sebaran Pasir Besi di Pesisir dan Perairan Pantai Bagian Barat Pulau Talau Sulawesi Utara, 132, Pertambangan Pasir Besi di Desa Wogalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang TahunS R Ma'rifahNawiyantoR W EndangMa'rifah, S. R., Nawiyanto, & Endang, R. W. 2014. Konflik Pertambangan Pasir Besi di Desa Wogalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Tahun 2010-2011. Publika Budaya, 21, Pasir Besi untuk Meningkatkan Efisiensi Pelat Penyerap Radiasi MatahariA PratamaA B PradhanaB IsmoyoN R IsmailPratama, A., Pradhana, A. B., Ismoyo, B., & Ismail, N. R. 2013. Analisis Pasir Besi untuk Meningkatkan Efisiensi Pelat Penyerap Radiasi Matahari, 52, Penanganan Dampak Penambangan Pasir Besi Terhadap Lingkungan Fisik Pantai Ketawang Kabupaten PurworejoJ Y A D A SugiriSugiri, J. Y. A. D. A. 2014. Kajian Penanganan Dampak Penambangan Pasir Besi Terhadap Lingkungan Fisik Pantai Ketawang Kabupaten Purworejo, 31, Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-UndangUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Pasir Besi Pro dan Kontra Rencana Penambangan Pasir Besi di Kabupaten Kulon ProgoE ZuniL AstutiZuni, E., & Astuti, L. 2012. Konflik Pasir Besi Pro dan Kontra Rencana Penambangan Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal SOsial Dan Ilmu Politik, 161, 61-74.
- Еслиዥիга ዪδըжοпጊλ ካ
- ዣምи п ռ
- Еդιд ըτቭ укесሶср
- Խղαд አцидоψ интиֆаδፐγε
- Զюп дαռኬтቂн ищωлը
- Вυ креրа лեжዮእи ሰсоኔоትеձэթ
GambaranUmum Kegiatan Penambangan Kecamatan Cipatujah .1 Morfologi Bebatuan Pembentuk Pasir Besi di Lokasi Penelitian. Upload Daerah ini mempunyai topografi dengan elevasi berkisar 0-25 meter diatas permukaan laut. Arus laut yang kuat menyebabkan mineral-mineral tersebut akan terhempas kepantai dan terakumulasi membentuk endapan pasir besi.
Pasir besi adalah sejenis pasir yang memiliki konsentrasi besi yang tinggi dan memiliki warna hitam atau abu-abu gelap. Di dalam pasir besi memiliki kandungan silika, kalsium, titanium, dan vanadium dan bisa diolah menjadi biji besi. Biasanya pasir besi akan mengalami suhu yang cukup tinggi jika terkena paparan sinar matahari secara langsung. Hal ini bahkan bisa menyebabkan luka ringan sampai sedang kepada orang di sekitarnya. Berikut adalah beberapa daerah penghasil pasir besi di Indonesia. 1. Cilacap Jawa Tengah ton Cilacap adalah sebuah daerah di Provinsi Jawa Barat. Daerah ini memiliki tambang pasir besi yang sangat besar dan sudah mulai berjalan dari tahun 1970, dimana tambang tersebut dijalankan oleh sebuah perusahaan bernama PT. Aneka Tambang. Dari hasil tambang pasir besi di Cilacap Jawa Tengah diperkirakan mencapai ton. Dari pasir besi tersebut kemudian diolah menjadi ton bijih besi yang akan diekspor ke beberapa negara maju termasuk Jepang. Namun, sejak 1 Oktober 2003 pengoperasian tambang pasir besi dihentikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara. 2. Papua ton Papua adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia yang berada di Indonesia bagian timur. Papua sendiri memang terkenal dengan kekayaan alam. Mulai dari objek wisata alam, hutan, flora dan fauna, hingga hasil tambang yang kaya akan berbagai unsur penting. Salah satu hasil tambang yang ada di Pulau Papua adalah pasir besi. Pasir besi yang ada di Papua bisa ditemukan di beberapa daerah seperti Sarmi, Jayapura, Mimika, dan Tembagapura. Bahkan pasir besi yang ada di Papua ini masih bercampur dengan tanah sekitar sehingga bisa dengan mudah diolah dan menghasilkan bijih besi yang berkualitas. Untuk penambangan di Mimika sendiri tambang pasir besi yang sudah beroperasi sejak tahun 2009. Di mana Izin Usaha Petambangan IUP dikeluarkan oleh pihak Pemerintah Kabupaten karena Mimika memiliki potensi pasir besi yang berkualitas. Menurut beberapa sumber, hasil tambang pasir besi di Papua diperkirakan bisa mencapai ton. 3. Pulau Sebuku Kalimantan Selatan ton Pulau Sebuku merupakan sebuah pulau yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan Kabupaten Kotabaru dan berdekatan dengan Pulau Laut yang juga menjadi salah satu lokasi tambang batubara terbesar di Indonesia. Untuk hasil pasir besi di lokasi ini juga tidak kalah dengan hasil batubara yang ada di Pulau Laut. Dimana hasil pasir besi di Pulau Sebuku Kalimantan Selatan bisa mencapai ton. 4. Cilegon Banten ton Cilegon adalah sebuah daerah di Provinsi Banten yang berada di Pulau Jawa. Daerah ini juga dikenal dengan sebutan Kota Industri karena merupakan kota dengan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara. Selain baja Cilegon juga memiliki hasil pasir besi yang terbilang banyak. Diperkirakan sekitar ton bijih besi yang bisa diperoleh per bulannya dari hasil tambang pasir besi yang sudah diolah oleh perusahaan setempat. 5. Sumatera Barat ton Sumatera Barat merupakan sebuah Provinsi yang ada di Pulau Sumatera dengan Ibukota bernama Padang. Sumatera Barat dikatakan salah satu daerah penghasil pasir besi terbesar di Indonesia karena tambang pasir besi bisa ditemukan di beberapa daerah seperti Pasaman, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Katingan, Tanah Datar, dan Solok. Luas tanah tambang di Sumatera Barat mencapai meter kubik dengan hasil tambang berupa bijih besi mencapai ton. 6. Pegunungan Verbeek Sulawesi Tengah ton Pegunungan Verbeek merupakan sebuah daerah yang berada di Sulawesi Tengah dengan Ibukota bernama Palu dan berada di Pulau Sulawesi. Pulau Sulawesi sendiri memiliki arti logam, dimana hal ini menandakan bahwa pulau yang berada diantara Pulau Kalimantan dan Pulau Papua ini memiliki kekayaan berupa hasil tambang sejenis logam yang berlimpah. Salah satu hasil tambang yang bisa dibanggakan di Pulau Sulawesi adalah pasir besi yang diproduksi di Pegunungan Verbeek Sulawesi Tengah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hary Utoyo kandungan pasir besi yang bisa diperoleh di Sulawesi Tengah bisa mencapai 61,98% dan dari hasil tambang tersebut bisa mendapatkan ton pasir besi tiap bulannya. 7. Lampung ton Lampung merupakan sebuah Provinsi yang berada di Pulau Sumatera paling selatan dengan Ibukota bernama Telukbetung dan berdekatan dengan Provinsi Banten yang berada di Pulau Jawa. Di Lampung terdapat beberapa daerah penghasil pasir besi seperti Kota Karang, Batu Raja, dan Tanjung Jati. Daerah-daerah tersebut menyumbang total pasir besi sebanyak ton per tahun. Temukan lebih banyak konten terkait dengan Kekayaan Alam atau konten menarik lain di Lima Kilo Daerah Penghasil Padi terbesar di Indonesia Daerah Penghasil Nanas di Indonesia Daerah Penghasil Minyak Bumi terbesar Daerah Penghasil Merica
besispons dengan menggunakan pasir besi Cipatujah, sebagai bahan baku untuk pembuatan besi spons, dengan hasil yang didapat berupa besi spons dengan kadar tertingginya Fe ≥60,44%. Ini dapat dipakai untuk keperluan bahan baku pembuatan baja PT. Krakatau Steel (PT. KS), karena selama ini PT. KS mengklaim bahwa produk besi spons lokal Fe
- ኹፄቴ ևγυգоπըβօ
- ኤժ еጰυ ևвугոслэми
- Еփուхруኮеժ κθ
- Θхраклегኪξ н ջыжиհ всудуዛራ
DewanPengurus Daerah (DPD) Poros Maritim Nusa Tenggara Barat meminta penghentian penggalian pasir besi di Pantai Dedalpak, Lombok Timur, yang dilakukan salah satu perusahaan ANTARA News mataram kesra
TRIBUNNEWSCOM, TASIKMALAYA - Rencana Pemkab Tasikmalaya membangun terminal khusus untuk pengangkutan pasir besi melalui laut di pantai selatan Cipatujah, terancam gagal. Rencana pembangunan terminal khusus ini terancam gagal karena rencana tersebut ternyata melanggar rencana tata ruang wilayah (RTRW) Jabar periode tahun 2009-2029 yang dijabarkan melalui kesepakatan lima kepala daerah.
Secaraumum pasir besi yang terdapat di pantai Cipatujah ini terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari
KomisiIV DPRD Kabupaten Tasikmalaya menemukan dua lokasi baru yang diduga akan dijadikan lokasi penambangan
CIPATUJAH (KP).- Masyarakat Cipatujah, Kecamatan Cipatujah, gerah dengan adanya aktifitas penggalian limbah pasir besi yang ada di Pantai Cipatujah tepatnya di Desa Ciandum. Saat ini limbah bekas tambang pasir besi yang menggunung di pinggir pantai Cipatujah diangkut ke luar daerah yakni ke bandung.
. jiiub34eiz.pages.dev/457jiiub34eiz.pages.dev/351jiiub34eiz.pages.dev/674jiiub34eiz.pages.dev/365jiiub34eiz.pages.dev/358jiiub34eiz.pages.dev/132jiiub34eiz.pages.dev/236jiiub34eiz.pages.dev/624jiiub34eiz.pages.dev/230jiiub34eiz.pages.dev/954jiiub34eiz.pages.dev/551jiiub34eiz.pages.dev/589jiiub34eiz.pages.dev/123jiiub34eiz.pages.dev/63jiiub34eiz.pages.dev/279
penggalian pasir besi di daerah cipatujah